-->

Begini Terjadinya Kanker Paru di Dalam Tubuh


Dokter ahli kanker paru-paru, dr. Asrul Harsal, MD, KHOM mengatakan kanker paru terjadi ketika pertumbuhan sel yang tidak normal dan bisa bermetastasis atau menyebar, artinya kanker yang tumbuh di paru, biasanya di saluran bronkus, dan bisa di tempat lain.

"Penyebabnya 85 persen disebabkan rokok. Tetapi ada orang yang beranggapan bahwa tidak merokok tetapi terkena kanker paru atau sebaliknya merokok sampai usia 70 tahun tetapi tidak kena. Jadi ada bakat dan trigger," ujar Asrul kepada Tribun Jakarta (grup Tribunnews.com)

Penyebab lainnya selain merokok antara lain perokok pasif atau sering terpapar asap rokok, radon, asbes, polusi udara, polusi pabrik, zat kimia dan radiasi dari pekerjaan, obat-obatan serta lingkungan.
Seseorang dengan kanker paru kerap kali atau bertahun-tahun terpapar faktor penyebab di atas.
Jika Anda merasa terkena hal di atas, harus hati-hati. Untuk menyakinkan kesehatan, Anda dapat melakukan tes deteksi dini.

"Deteksi dini  sekarang baru mulai memakai CT low-dose helical, yaitu menggunakan bahan helical yang dosis rendah. Biasanya hal ini dilakukan pada orang-orang dengan resiko tinggi, misalnya perokok, pekerja pabrik, atau yang diperkirakan yang punya resiko," sebut dokter yang berkantor di Rumah Sakit Kanker Dharmais tersebut.

Tidak sedikit pasien kanker paru-paru ditemui sudah dalam kondisi parah. Mereka datang sudah dengan status stadium lanjut.Dokter ahli kanker paru-paru dari rumah sakit kanker Dharmais dr. Asrul Harsal, MD, KHOM mengatakan dia jarang sekali menemui pasien dengan "status" stadium dini."Sekitar 90 persen pasien stadium II sampai IV yang datang. Jarang yang diketahui sejak dini," kata Asrul.

Bahkan menurut penelitian Asrul dkk. pada tahun 2004, ditemukan 64 pasien kanker paru dengan identitas yang jelas.Pasien kanker paru pada stadium IIIa berjumlah 2 persen, stadium IIIb sebanyak 46 persen dan stadium IV terdapat 52 persen.

Asrul menambahkan, pengobatan ditempuh dengan sistem lini 1, 2, dan 3."Pengobatan tidak rutin, tetapi evaluasinya yang rutin, jadi lima tahun itu batasan orang dievaluasi berkala, biasanya dua-tiga bulan sekali, setelah lima tahun ya sudah lah, aman. Tetapi kita tidak berani mengatakan sembuh." imbuhnya.

Hal tersebut dilakukan karena orang tersebut memiliki bakat kanker, kalau pun orang tersebut sembuh, kemungkinan akan tumbuh kanker.Tetapi yang tumbuh bukan sel kanker yang lama, melainkan sel yang baru.Sebab sel kanker sangat heterogen.

Pengobatan dapat ditempuh dengan kemoterapi, radioterapi, dan target terapi.Radioterapi diberikan tunggal, lebih ke arah lokal, atau setempat.Namun terapi ini diberikan jika sistem darah dalam kondisi baik pada stadium III dan IV.Kemoterapi dapat diberikan pada semua jenis kanker, tetapi kondisi tubuh harus baik, seperti fungsi hati, ginjal, darah.

Sedangkan target terapi yaitu terapi dengan mengonsumsi obat sehari sekali.Obat diberikan mulai awal sampai tubuh tidak menerima obat tersebut.Tentunya masing-masing terapi membawa efek yang berbeda.Hal tersebut harus dikonsultasikan pada dokter.
Back To Top